Kamis, 23 September 2021

PEMBUATAN MOL DARI NASI BASI

 

Apa itu Larutan MOL??

Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berguna untuk pupuk organik cair (POC), dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos, dan sebagai pestisida organik untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.

Selain itu, MOL juga mengandung hormon tumbuh seperti giberelinsitokinin, dan auksin yang berfungsi sebagai zat perangsang tumbuh tanaman. Berikut manfaat lain dari MOL, antara lain:

·       Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah

·       Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, dan menjaga kestabilan produksi

·       Menambah unsur hara tanah dengan cara disiramkan ke tanah, tanaman, atau disemprotkan ke daun.

·       Mempercepat pembuatan kompos sampah organik atau kotoran hewan.

 

 

Bagaimana Cara Membuat MOL dari Nasi Basi?

Pembuatan larutan MOL ini sangat sederhana sekali, yakni hanya melalui proses fermentasi yang ditambahkan dengan larutan gula. Sebelumnya, syarat yang harus dipenuhi ketika membuat MOL adalah harus tersedia tiga jenis komponen, yaitu:

  • Karbohidrat, seperti air cucian beras (Tajin), nasi basi, singkong, kentang, gandum.
  • Glukosa, seperti molase, gula merah yang diencerkan dengan air, cairan gula pasir, gula batu yang dicairkan, air kelapa.
  • Sumber bakteri, seperti keong sawah yang ditumbuk, buah-buahan yang busuk, bonggol pisang, dll.

Pembuatan MOL bisa dari bahan sampah dapur seperti sisa sayuran dan buah-buahan, atau dari keong sawah yang ditumbuk. Paling penting tinggal memilih bahan apa yang paling mudah didapat di sekitar kita.

 

Di antara pembuatan MOL yang mudah dilakukan adalah dengan bahan dari nasi basi. Daripada dibuang dan menjadi sampah, lebih baik dimanfaatkan menjadi MOL.

Berikut langkah-langkah untuk membuatnya:

Alat:

  • Sarung tangan latex
  • Wadah untuk nasi basi
  • Ember atau baskom
  • Botol bekas air kemasan
  • Corong

Bahan:

  • Nasi basi
  • Air (direkomendasikan menggunakan air hujan karena tidak mengandung pengawet, tawas, atau klorin)
  • Molase (tetes tebu), gula merah, atau gula pasir.

 

A group of bottles with liquid in them

Description automatically generated with low confidenceA picture containing food, bowl, green, container

Description automatically generated

Sumber: tanamanbuah.com

Cara Pembuatan:

  1. Gunakan sarung tangan
  2. Masukkan nasi sisa ke dalam wadah, kemudian simpan di tempat terbuka dan jauh dari jangkauan sinar matahari selama 3-5 hari, hingga muncul jamur berwarna oranye bernama rhizopus oligosporus jamur yang berperan penting dalam proses fermentasi pembuatan MOL.
  3. Masukkan nasi basi tadi ke dalam ember, kemudian remas-remas nasi agar spora menyebar ke seluruh bagian dan tercampur merata
  4. Tambahkan air secukupnya paling tidak 1:4, kemudian aduk hingga merata. Maksud dari perbandingan 1:4 adalah 1 bagian nasi: 4 bagian air. Ini bukan perbandingan baku atau pasti, Anda bisa memilih cara yang termudah.
  1. Masukkan molase secukupnya, kemudian aduk kembali seluruh bahan hingga merata. Molase digunakan sebagai nutrisi tambahan untuk kapang dari rhizobium oligosporus dan mikroorganisme lain yang terdapat dalam nasi basi.
  1. Jika sudah tercampur merata, pindahkan cairan MOL ke dalam botol air kemasan 3/4-nya saja dengan bantuan corong
  2. Biarkan selama 5-7 hari hingga berbau seperti bau tape
  3. Buka tutup botol setiap hari untuk membuang gas yang dihasilkan, lalu kocok botol agar nasi basi yang digunakan lebih hancur lagi dan buka tutup botol kembali sedikit saja untuk membuang gas.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: tanamanbuah.com

Bagaimana Cara Penggunaan MOL

Sebagai Pupuk Tanaman?

Anda bisa menggunakan cairan MOL dari nasi basi sebagai pupuk tanaman dengan cara disiram atau disemprotkan ke tanaman. Untuk penggunaan dengan cara disiram ke tanaman, cairan MOL biasanya diencerkan dengan dosis antara 5 hingga 10 kali atau 1 liter cairan MOL : 5-10 liter air. Sementara untuk disemprotkan ke tanaman, encerkan cairan MOL paling tidak 20 kali atau 1 liter cairan MOL : 20 liter air.

Sumber:https://safetysignindonesia.id/manfaat-mol-dari-nasi-basi-alternatif-pupuk-organik-untuk-menyuburkan-tanaman/

ECO ENZYM

 

Salah satu “sampah” yang sering berada di rumah adalah “sampah” organik. Kita bisa mengganti sebutan “sampah” organik menjadi sisa organik, karena ternyata sisa organik mempunyai banyak sekali manfaat jika diolah dengan benar, misalnya dibuat menjadi pupuk kompos atau dibuat menjadi eco-enzyme. Kalau kita sudah familiar terhadap pupuk kompos, lain halnya dengan eco-enzyme. Ternyata, banyak juga teman-teman yang masih belum mengenal eco-enzyme beserta manfaatnya. Yuk kita mengenal lebih jauh tentang eco-enzyme dan cara membuat eco-enzyme dirumah! gampang banget lhooo ternyata.

Apa sih yang disebut Eco-enzyme?

Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas penemuannya tersebut. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for Naturopathy and Protection of Families in Penang (Malaysia), kemudian membantu untuk menyebar luaskan segudang manfaat dari Eco-enzyme ini.

Apa saja manfaat Eco-enzyme?

Eco-enzyme memiliki segudang manfaat. Cairan ini merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dll. Yuk kita lihat apa saja manfaat eco-enzyme dan bagaimana cara penggunaannya.

Description: Membuat Eco-Enzyme

1. Sebagai cairan pembersih serbaguna

Kita bisa menggunakan cairan Eco-enzyme sebagai cairan untuk membersihkan seluruh rumah, baju, bahkan sayur dan buah juga lho. Side note: Hanya siapkan larutan campuran Eco-Enzyme dan air setiap kali pakai atau dengan maksimal waktu penyimpanan 7 hari. Penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan bakteri yang ada pada air tumbuh dan merusak larutan pembersih.

 

Description: Membuat Eco-Enzyme

 

2. Pupuk tanaman

Selain untuk bersih-bersih, Eco-Enzyme juga berguna untuk pupuk tanaman kita juga lho. Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran yang kamu tanam. Aplikasi: campurkan 30 ml Eco-enzyme ke dalam 2 liter air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi oleh hama.side note: Jangan gunakan 100% larutan eco-enzym ke tanah atau tanamanmu karena akan membuat tanah asam dan “membakar” tanamanmu.

3. Pengusir hama

Eco-Enzyme sangat efektif untuk mengusir hama tanaman seperti anggrek dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Aplikasi: campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke area yang kamu targetkan untuk bebas hama. 

4. Melestarikan lingkungan sekitar

Larutan pembersih komersial yang ada sekarang sering kali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut. Penggunaan Eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita. Dr. Joean Oon mengklaim bahwa 1 liter laurtan Eco-Enzyme dapat membersihkan hingga 1000 liter air sungai tang tercemar. Jadi, setiap kali kamu selesai bersih-bersih atau mencuci baju dengan menggunakan Eco-Enzyme, kamu telah berkontribusi dalam pelestarian lingkungan di sekitarmu lhooo. Happy wallet, happy planet!

DIY Eco-Enzyme: Membuat Eco-Enzyme di rumah

Cara membuat Eco-Enzyme ternyata sangat mudah! Kamu cukup siapkan kontainer plastik bekas (bisa berupa botol/toples bekas atau jerrycan), air, gula, dan kulit buah yang lunak dengan rasio 10:1:3. Kulit buah yang bisa digunakan misalnya seperti kulit buah jeruk, jeruk nipis, lemon, apel, manngga, daun pandan, sereh dll. Penggunaan sisa sayur juga bisa. Rekomendasi proporsi sisa buah:sayur adalah 80:20. Penggunaan sisa sayur yang terlalu banyak akan menyebabkan aroma Eco-Enzyme menjadi kurang segar. Dibawah ini resep pembuatan Eco-Enzyme untuk botol ukutan 1 liter ya. Silahkan di sesuaikan dengan wadah masing-masing.

Description: Membuat Eco-Enzyme

Bahan:

1.        Air

2.       50 gram gula pasir (bisa juga dengan gula merah)/ air tebu murni

3.       150 gram kulit buah

Alat:

1.       Botol plastik bekas ukuran 1 liter

2.       Timbangan digital

3.       Corong

 Cara membuat:

·       Siapkan wadah plastik bekas yang bisa ditutup rapat. Jangan gunakan wadah berbahan logam karena kurang elastis. Proses fermentasi akan menghasilkan gas sehingga membutuhkan wadah yang elaMasukkan 500 ml air ke dalam wadah plastik diikuti dengan 50 gram gula pasir.

·       Masukkan sisa kulit buah atau sisa sayur ke dalam wadah

·       Sisakan tempat untuk proses fermentasi. Jangan isi wadah hingga penuh!

·       Aduk atau Jungkir balikkan botol atau wadah plastikmu sampai larutan air dan gula bercampur. Jangan dikocok!

·       Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi. Aduk atau jungkir balikkan wadah/botol plastik dilanjutkan dengan membuka tutup wadah/botol plastik setiap hari selama 1 bulan pertama

·       Simpan di tempat dingin, kering dan berventilasi. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam kulkas!

·       Fermentasi berlangsung selama 3 bulan (untuk daerah tropis) dan 6 bulan (untuk daerah subtropis)

·       Setelah 3-6 bulan, silahkan panen Eco-enzyme mu! yeay!!

 

Sumber : https://sustaination.id/manfaat-dan-cara-membuat-eco-enzyme-di-rumah/

Minggu, 08 September 2019

Contoh Pembuatan LPM dan Sinopsis


LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH
(LPM)

A.   JUDUL                        : Pemanfaatan Batang Pisang Bagi Pakan Ternak (Silase)
B. TUJUAN                : Menjelaskan, Mengetahui, dan meningkatkan keterampilan PETANI/   peternak tentang pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak
C.    METODE                    : Ceramah, Diskusi dan demonstrasi cara
D.   MEDIA                        : Folder, peta singkap
E.    Sasaran                         : Petani
F.    WAKTU                        : 30 Menit
G.   HARI/TANGGAL        : Rabu/ 11 September 2018
No.
Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu
(menit)
Keterangan
1.
Pendahuluan
-     Memberikan salam.

-     Tujuan:
Peternak mengetahui manfaat batang pisang
5 ‘
  • PP memberikan salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.
  • Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.
2.
Isi / Materi
a.    Menjelaskan tentang manfaat batang pisang


b.   Tanya jawab
20’
  • PP menjelaskan tentang cara pembuatan Pakan Ternak dengan menggunakan peta singkap
  • Peserta aktif menyampaikan pendapat dan membahas hal – hal yang blm dipahami.
3.
Pengakhiran
a.       Evaluasi




b.       Kesimpulan


c.       Penutup
5’
  •  Melemparkan pertanyaan – pertanyaan kepada peternak tentang cara pembuatan pakan Ternak dari bonggol pisang
  • Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut
  •   Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.





                                                                                                  
                                                                                            Ranuyoso, 11 September 2018                                                                                                                                    
                                                                                                                     Penyuluh


                                                                                                                      Pedut Prasetyo, SP





SINOPSIS

Judul Materi : Manfaat Batang Pisang Bagi Pakan Ternak
1. Isi :
Adapun komposisi rata-rata nutrisi dalam batang pisang antara lain : bahan kering (BK) 87,7 % * Abu 25,12 % * lemak Kasar (LK) 14,23 % * SeratKasar (SK) 29, 40 % * protein Kasar (PK) 3 % termasuk : asam amino, amine nitrat, glikosida, mengandung N, Glikilipida, vitamin B, asam Nukleat * bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,24 % termasuk karbohidrat, gula dan pati .
2.   Metoda
Formulasi untuk bahan pakan                                Alat yang digunakan:
1.    Gedebog pisang 3 kg                                      1. Pisau/ Sabit
2.    Dedak padi (Bekatul) ¼ kg                             2. Terpal/ plastik (alas)
3.    Garam Kasar 3 % bahan                                  3. Timba air/ Drum
4.    Air 1 liter air                                                    4. Tali rafia/ Tali karet
5.    Molasses/ Tetes Tebu (bisa diganti dengan gula) 4 sendok makan
6.    EM4 pertanian 4 tutup botol
Cara membuat
1.    Hamparkan terpal atau plastik yang cukup luas untuk menampung semua bahan pakan yang akan dibuat
2.    Gedebog pisang dicacah kecil agar lebih cepat proses fermentasi
3.    Campur cacahan gedebok pisang dan bekatul dan aduk sampai merata
4.    Campur dengan garam, larutan molases dan EM4 ke bahan pakan, aduk rata
5.    Masukan dalam drum/ bak air, kemudian tutup dengan plastik menggunakan tali karet
6.    Tunggu beberapa hari, paling lama 1 minggu.
7.    Jangan sampai busuk ya!
Cara pemberian
Kalau ternak belum terbiasa puasakan dulu sebelum diberikan fermentasi gedebog agar lebih doyan. Berikan sedikit demi sedikit sampai lahap.
Ranuyoso,  11 September 2018
                                                                                                            Penyuluh

                                                                                                    Pedut Prasetyo, SP