Salah satu “sampah” yang sering
berada di rumah adalah “sampah” organik. Kita bisa mengganti sebutan “sampah”
organik menjadi sisa organik, karena ternyata sisa organik mempunyai banyak
sekali manfaat jika diolah dengan benar, misalnya dibuat menjadi pupuk kompos
atau dibuat menjadi eco-enzyme. Kalau kita sudah familiar terhadap pupuk
kompos, lain halnya dengan eco-enzyme. Ternyata, banyak juga teman-teman yang
masih belum mengenal eco-enzyme beserta manfaatnya. Yuk kita mengenal lebih
jauh tentang eco-enzyme dan cara membuat eco-enzyme dirumah! gampang banget
lhooo ternyata.
Apa sih yang disebut Eco-enzyme?
Eco-enzyme merupakan larutan
zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula,
dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki
aroma yang asam/segar yang kuat. Eco-enzyme pertama kali ditemukan
dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset
mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO
PBB atas penemuannya tersebut. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for
Naturopathy and Protection of Families in Penang (Malaysia), kemudian
membantu untuk menyebar luaskan segudang manfaat dari Eco-enzyme ini.
Apa saja manfaat Eco-enzyme?
Eco-enzyme memiliki segudang manfaat.
Cairan ini merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk
bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dll. Yuk kita lihat apa
saja manfaat eco-enzyme dan bagaimana cara penggunaannya.
1. Sebagai cairan pembersih serbaguna
Kita bisa menggunakan
cairan Eco-enzyme sebagai cairan untuk membersihkan seluruh rumah,
baju, bahkan sayur dan buah juga lho. Side note: Hanya siapkan larutan
campuran Eco-Enzyme dan air setiap kali pakai atau dengan maksimal waktu
penyimpanan 7 hari. Penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan bakteri yang
ada pada air tumbuh dan merusak larutan pembersih.
2. Pupuk tanaman
Selain untuk bersih-bersih, Eco-Enzyme
juga berguna untuk pupuk tanaman kita juga lho. Eco-enzyme berguna untuk
menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas
dan rasa buah dan sayuran yang kamu tanam. Aplikasi: campurkan 30 ml
Eco-enzyme ke dalam 2 liter air. Masukkan campuran larutan air
dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke tanah di
sekitar tanamanmu atau langsung ke tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi
oleh hama.side note: Jangan gunakan 100% larutan eco-enzym ke tanah atau
tanamanmu karena akan membuat tanah asam dan “membakar” tanamanmu.
3. Pengusir hama
Eco-Enzyme sangat efektif untuk mengusir
hama tanaman seperti anggrek dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang
mengganggu di sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga
lainnya. Aplikasi: campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan
campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke
area yang kamu targetkan untuk bebas hama.
4. Melestarikan lingkungan sekitar
Larutan pembersih komersial yang ada
sekarang sering kali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat,
nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah,
air tanah, sungai dan laut. Penggunaan Eco-enzyme sebagai larutan
pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita. Dr. Joean Oon
mengklaim bahwa 1 liter laurtan Eco-Enzyme dapat membersihkan hingga 1000
liter air sungai tang tercemar. Jadi, setiap kali kamu selesai bersih-bersih
atau mencuci baju dengan menggunakan Eco-Enzyme, kamu telah berkontribusi
dalam pelestarian lingkungan di sekitarmu lhooo. Happy wallet, happy
planet!
DIY Eco-Enzyme: Membuat Eco-Enzyme di
rumah
Cara membuat Eco-Enzyme ternyata
sangat mudah! Kamu cukup siapkan kontainer plastik bekas (bisa berupa
botol/toples bekas atau jerrycan), air, gula, dan kulit buah yang lunak
dengan rasio 10:1:3. Kulit buah yang bisa digunakan misalnya seperti kulit buah
jeruk, jeruk nipis, lemon, apel, manngga, daun pandan, sereh dll. Penggunaan
sisa sayur juga bisa. Rekomendasi proporsi sisa buah:sayur adalah 80:20.
Penggunaan sisa sayur yang terlalu banyak akan menyebabkan
aroma Eco-Enzyme menjadi kurang segar. Dibawah ini resep pembuatan
Eco-Enzyme untuk botol ukutan 1 liter ya. Silahkan di sesuaikan dengan wadah
masing-masing.
Bahan:
1.
Air
2.
50 gram gula pasir (bisa juga dengan gula
merah)/ air tebu murni
3.
150 gram kulit buah
Alat:
1.
Botol plastik bekas ukuran 1 liter
2.
Timbangan digital
3.
Corong
Cara membuat:
·
Siapkan wadah plastik bekas yang bisa
ditutup rapat. Jangan gunakan wadah berbahan logam karena kurang elastis.
Proses fermentasi akan menghasilkan gas sehingga membutuhkan wadah yang
elaMasukkan 500 ml air ke dalam wadah plastik diikuti dengan 50 gram gula
pasir.
·
Masukkan sisa kulit buah atau sisa sayur
ke dalam wadah
·
Sisakan tempat untuk proses fermentasi.
Jangan isi wadah hingga penuh!
·
Aduk atau Jungkir balikkan botol atau
wadah plastikmu sampai larutan air dan gula bercampur. Jangan dikocok!
·
Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan
dari proses fermentasi. Aduk atau jungkir balikkan wadah/botol plastik
dilanjutkan dengan membuka tutup wadah/botol plastik setiap hari selama 1 bulan
pertama
·
Simpan di tempat dingin, kering dan
berventilasi. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam
kulkas!
·
Fermentasi berlangsung selama 3 bulan
(untuk daerah tropis) dan 6 bulan (untuk daerah subtropis)
·
Setelah 3-6 bulan, silahkan panen
Eco-enzyme mu! yeay!!
Sumber :
https://sustaination.id/manfaat-dan-cara-membuat-eco-enzyme-di-rumah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar